Banyak pelanggan yang sering mengalami masalah beras patah saat menggunakan mesin penggiling padi. Jadi, apa penyebab beras patah di mesin penggiling padi? Bagaimana cara mengatasi masalah beras yang digiling pecah?
Pertama, keterbatasan modelnya sendiri
Ada banyak model mesin penggiling padi. Prinsip konstruksi setiap jenis berbeda. Tingkat beras utuh mesin berbeda. Masalah yang sesuai adalah jumlah beras patah. Misalnya, mesin penggiling padi tipe 80 dari Shengxinlai Machinery adalah mesin penggiling padi tipe pisau tradisional yang sudah usang. Tingkat beras utuh hanya sekitar 70%, dan beras patah bisa mencapai 30%. Jenis mesin ini sendiri akan lebih banyak menggiling padi.
Sebagai mesin penggiling padi, karena merupakan mesin penggiling padi tanpa pisau jenis baru, tingkat beras utuhnya di atas 90%, dan beras patah akan lebih sedikit. Oleh karena itu, dari sudut pandang ini, jika Anda ingin mengurangi beras patah, Anda harus berhati-hati dalam memilih model.
Kedua, pengoperasian penggiling padi yang tidak tepat menyebabkan beras patah berlebihan
1. Kecepatan putaran drum terlalu tinggi menyebabkan beras patah
2. Tekanan di ruang penggilingan padi terlalu besar, dan waktu penggilingan terlalu lama menyebabkan butir beras patah.
Solusi
1. Sesuai dengan kondisi spesifik, kurangi kecepatan drum.
2. Tingkatkan celah antara pisau padi dan drum, sehingga tekanan di ruang penggilingan padi berkurang, dan gesekan padi melemah, sehingga butir padi tidak mudah patah.
3. Sesuaikan bukaan pintu keluar, yaitu kurangi masukan dan tingkatkan keluaran. Dengan demikian, tekanan di ruang penggilingan padi berkurang, waktu beras diperas di ruang penggilingan padi dipersingkat, dan butir padi tidak mudah patah. Bukaan pintu masuk dikontrol pada 1/2 hingga 2/3.
4. Ukuran lubang keluaran dapat disesuaikan setelah bukaan lubang masukan tetap, dan bukaan lubang keluaran ditingkatkan. Pada saat yang sama, amati apakah butir padi utuh dan apakah warna sekamnya putih. Jika penggilingan padi menghasilkan banyak beras patah, buka lebih lebar; jika berasnya kasar, tutup lebih rapat.
5. Perlu dicatat bahwa celah tidak boleh lebih besar dari panjang longitudinal butir beras. Jika tidak, meskipun tidak ada beras patah, permukaan butir beras akan kasar.
6. Untuk penggiling padi dengan tekanan keluar, kemudi pengurang tekanan dapat dikurangi atau dipindahkan. Tekanan padi di ruang penggilingan padi dapat dikurangi, dan waktu tinggal padi di ruang penggilingan padi dapat dipersingkat, sehingga butir padi tidak patah.
Ketiga, kekeringan beras yang diproses
Jika kadar air beras yang diproses berlebihan, yaitu kelembaban beras tinggi, akan terjadi situasi di mana penggiling padi menghasilkan banyak beras patah. Dalam hal ini, cukup kurangi kelembaban beras untuk meningkatkan kekerasan beras, sehingga mengurangi situasi beras patah.