4.6/5 - (12 suara)

Mesin pemotong jerami di Bangladesh sangat dibutuhkan, karena jerami yang hancur dapat digunakan untuk banyak bidang. Namun, ada banyak masalah dalam penanganan jerami di Bangladesh.

Sistem pasokan jerami yang tidak lengkap

Pengumpulan jerami di Bangladesh tidak memiliki mesin dan mekanisme pelayanan yang profesional, dan pemerintah belum menetapkan sistem harga yang stabil. Dalam keadaan seperti ini, inisiatif petani tidak tinggi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pengumpulan dan penyimpanan jerami. Misalnya saja dampak faktor yang tidak menentu seperti cuaca, dan meningkatnya biaya pembangunan ruang penyimpanan. Semua hal tersebut menyulitkan pengumpulan dan pengalokasian sumber daya jerami secara merata.

Teknologi pengumpulan jerami yang belum matang

Mesin pemotong jerami di Bangladesh dipasang di belakang dengan ukuran kecil dan efisiensi rendah, dan hanya cocok untuk lahan kering. Jadi, sulit bagi mesin pemotong jerami untuk bekerja di sawah. Saat bekerja, ada malfungsi seperti keterikatan, penyumbatan pada bagian yang bekerja, yang membuatnya tidak mungkin untuk mengumpulkan jerami yang relatif tinggi dan tebal seperti jerami jagung dan jerami sorgum.
Mesin pemotong jerami yang digerakkan traktor di Bangladesh tidak mudah berbelok, dan cocok untuk lahan dengan ruang yang luas. Selain itu, mesin pemotong jerami dan mesin pembundel jerami bekerja secara terpisah, meningkatkan intensitas tenaga kerja.

Mekanisme penyimpanan basah yang tidak jelas

Saat menyimpan jerami tanaman, stabilitas penyimpanan perlu dipertimbangkan untuk mengurangi kerugian sebanyak mungkin. Ketika kandungan air jerami melebihi 50%, penyimpanan basah dan penyimpanan lingkungan tertutup (seperti gudang bawah tanah) biasanya digunakan.
Namun, penyimpanan basah meningkatkan biaya transportasi dan pengolahan. Selain itu, kondisi dan faktor yang memengaruhi penyimpanan basah tidak pasti dan memerlukan penelitian mendalam di Bangladesh.
Saat ini, fermentasi cepat untuk menghasilkan bakteri asam laktat dapat digunakan untuk mengurangi nilai pH dan mengonsumsi oksigen untuk membentuk lingkungan anaerobik. Dengan melakukan ini, kandungan air, nilai pH, dan konsentrasi oksigen jerami selama penyimpanan dipertahankan pada kondisi optimal.

Kesimpulan dan rekomendasi saya

1. Direkomendasikan untuk mencapai kesepakatan dengan petani setempat untuk menyimpan jerami secara bersama-sama.
2. Dengan memeriksa distribusi lahan pertanian, memilih lokasi yang sesuai untuk mendirikan titik akuisisi jerami besar.
3. Mengembangkan mesin pemotong jerami gabungan di Bangladesh untuk area lahan pertanian kecil dengan tanah lunak dan banyak lumpur.
4.Mencari metode penyimpanan yang efektif dan ekonomis untuk jerami yang mudah terbakar dan berjamur selama penyimpanan.